Kita tak asing lagi dengan kata-kata metamorfosis atau metamorf atau metamorfosa. Saat SD, SMP kita seirng mendengar di pelajaran IPA tentang perubahan kesempurnaan mahluk hidup atau pada pelajaran di katakan perubahan fisik mahluk hidup hingga perubahan tabiat atau tingkah laku/sikap yang dinamakan metamorfosis. Metamorfosis terjadi beberapa fase hinga sampai kekondisi paten/sempurna. jika di pelajaran IPA disampaikan kupu-kupu mengalami fase metmorfosis menjalani fase dari fase telur - ulat - kepompong hingga menjadi kupu-kupu nan cantik.
Organisasi Kepemudaan "Pemuda" pun menyadari bahwa hukum alam semacam itu pun(metamorfosis) terjadi pada kondisi sosial masyarakat, dimana sosial masyarakat pun akan mengalami dan memerlukan sebuah perubahan dari waktu ke waktu. Namun yang membedakan metamorfosis mahluk hidup (kupu-kupu) dengan sosial masyarakat adalah pada pola terjadinya perubahan. Kupu-kupu mengalami metamorfosis dengan kondisi yang pasti karena merupakan sebuah fase wajib dari hukum alam, sedangkan metamorfosis sosial masyarakat adalah sebuah perubahan yang terjadi jika ada pemicu yang kuat untuk melakukan perubahan, dimana masyarakat memiliki kultur/budaya masyarakat, tokoh, kebiasaan, kepentingan, ekonomi , religius, politik, hukum, norma, adat, etika dan berbagai komponen lainya. Hal terkuat dalam masyarakat adalah pada budaya masyarakat serta agama, dimana dari budaya-budaya yang ada akan berpengaruh dalam pola pandang masyarakat dalam menyikapi hukum, ekonomi, kebiasan, kepentingan, norma dan etika. Tantangan terbesar adalah pada kultur dalam memicu perubahan sosial masyarakat.
Dari berbagai hal dalam masyarakat memacu pendahulu dan pencetus gagasan sosialMorfosa , dimana sistem masyarakat indonesia yang mengadobsi pola gotong royong sudah tidak dapat digunakan lagi secara menyeluruh. Tidak semua hal dalam masyarakat dijalankan dengan pola gotong royong, namun sudah saatnya sistem masyarakat yang digunakan adalah pola manajemen masyarakat sosial. dimana beberapa hal didalam masyarakat di kelolah dengan pola manajemen dan pola gotong royong tetap digunakan sebagai pendorong atau tujuan dalam masyarakat yang bahu-membahu dalam membangun masyarakat yang mandiri, handal dan berbudi pekerti demi kemajuan Indonesia.
Sosial Morfosa adalah sebuah gagasan perubahan sosial masyarakat kearah yang lebih baik, dimana berhubungan erat dengan bentuk masyarakat, pola masyarakat, kondisi masyarakat, sistem masyarakat dan peran masyarakat.
Mengapa Kami sangat konsen kepada masyarakat?
Karena masyarakat adalah komponen terpenting negara, daerah, dimana suatu daerah dan negara tidak dapat dikatakan negara jika tidak memiliki masyarakat dan masyarakat adalah himpunan kecil yang berhimpun dan terhimpun menjadi rakyat.
Dan mengapa kita perlu merubah atmosfer masyarakat dengan sosialMorfosa , karena kita adalah:
"Kita Adalah Masyarakat; kita terlahir dalam kondisi sebagai seorang masyarakat, terlahir di lingkungan masyarakat, hidup dan tumbuh berkembang di lingkungan masyarakat, menjalani hari - hari di tengah masyarakat dan ketika mati kita berada di antara masyarakat bahkan di makamkan oleh masyarakat".
Join The Community